Seorang muslim yang sedang sakit hendaknya bersangka baik kepada Alloh Subhannahu wa Ta’ala, bahwa Alloh akan mengasihinya dan tidak menyiksanya. Rasululloh shallAllohu ‘alaihi wasallam bersabda, yang artinya: “Jangan sekali-kali salah seorang di antara kalian mati kecuali dalam keadaan berbaik sangka kepada Alloh.” (HR: Muslim). Berada antara takut dan penuh harap, takut pada siksa Alloh dan berharap pada keluasan rahmatNya, Rasululloh bersabda, yang artinya: “Tidaklah menyatu (rasa takut dan harapan) dalam hati seorang hamba pada saat seperti ini (sakit) kecuali Alloh mengabulkan harapannya dan memberikan kepadanya rasa aman dari apa yang ditakutkannya.” (HR:At-Tirmidzi dengan sanad hasan).
Kami mengucapkan salam takziah buat suhaibah kami Rina Rosniawati mahasiswa UIN SUSKA Riau Fakultas Ushuluddin Tafsir Hadis IIIb yang sekarang ini berada di Rumah Sakit Santa Maria lantai 6, yang mana Dia telah sakit sebelum ini lebih kurang seminggu lepas, kemuncangnya apabila sore asar kemarin Dia pensan akibat Demam Berdarah dan terus dibawa ke Rumah Sakit Santa Maria. Kami mengetahuinya pun apabila saudari Rufikah Sari mengirim sms kepada kami "Asslmkm tmen2 skdar info tmen kta rina th3b msug RS SANTA MARIA lantai 6gjla DBD mhon doanya y n bg tmen2 yg mo jnguk d persilakan" 22/10/11 14:13:03. Apabila kami sampai kesana tergambarlah senyuman darinya walaupun kami tau dia dalam keadaan kesakitan dan kebetulan abg sukri juga ada disitu. Kami pun bertanya soal kesehatannya dia mengatakan udah 5 botol air masuk dalam badan, dan suhunya lebih kurang 37.
Kami harapkan doa dan sokongan dari teman-teman semua buat saudari kita ini yang ditimbah musibah, semoga sembuh dari penyakitnya dan boleh memulai aktivitas perkuliannya.
Do’a-do’a Untuk Orang Sakit
Alloh Subhannahu wa Ta’ala memerintahkan hamba-hambaNya senantiasa ber-do’a. Firman Alloh Subhannahu wa Ta’ala, yang artinya: “Dan Tuhanmu berfirman: “Berdo’alah kepadaKu, niscaya akan Kuper-kenankan.” (QS: Al-Mukmin: 60). “Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku .” (QS: Asy- Syu’ara: 80).
Nabi shallAllohu ‘alaihi wasallam biasanya meletakkan tangannya pada tubuh orang yang sakit seraya berdo’a, yang artinya: “Ya Alloh Tuhan segenap manusia, hilangkanlah sakit dan sembuhkan-lah, Engkaulah Yang Maha Penyembuh, tiada kesembuhan kecuali dengan penyembuhanMu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.” (Muttafaq ‘Alaih).
Beliau juga mengajarkan kepada sahabatnya yang sakit untuk berdo’a, seraya bersabda, yang artinya: “Letakkan tanganmu pada bagian tubuhmu yang sakit dan ucapkan: ‘Bismillah’ Tiga kali, kemudian ucapkan ‘A’udzu bi ‘izzatillahi wa qudratihi min syarri ma ajidu wa uhadzir’u (Aku berlindung kepada keagungan dan kekuasaan Alloh dari keburukan yang aku dapati dan aku takutkan) sebanyak tujuh kali.” (HR: Muslim). Sahabat tersebut berkata: “Maka aku lakukan (nasihat beliau) dan Alloh Subhannahu wa Ta’ala pun menghilangkan penyakit yang selama ini aku derita”.
Dan sekiranya teman ada waktu boleh menziarai sadari kita ini, sebagai mana sabda Rasulullah saw.
Dari Al-Barra` bin ‘Azib radhiallahu ‘anhu dia berkata : nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami dengan tujuh perkara dan melarang kami dari tujuh perkara : beliau memerintahkan kami agar mengikuti iringan jenazah, mengunjungi orang sakit, menjawab undangan, menolong orang yang dizhalimi, berbuat baik bagi orang yang bersumpah, menjawab salam, menjawab orang yang bersin, dan beliau melarang kami memakai bejana yang terbuat dari perak, cincin emas, kain sutra, kain yang bercampur dengan sutra, al-qissi dan al-istibraq.
- Keutamaan Menjenguk Orang Sakit.
Banyak
Atsar menyebutkan keutamaannya di sini kami menyebutkan diantaranya :
hadits Tsauban radhiaallahu ‘anhu bekas budak rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam riwayatkan yang mana dia berkata : rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda : “barang siapa yang menjenguk
orang sakit maka dia senantiasa berada di taman kurma di surga sampai di kembali (ke rumah)”.
Dari
Jabir bin Abdullah radhiallahu ‘anhu bahwasanya dia bersabda : saya
mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda : ” Barang siapa
yang mengunjungi orang sakit niscaya dia berada dalam naungan rahmat
sampai apabila dia duduk tinggal padanya”dan di dalam lafazh yang lain : ” Barang siapa yang mengunjungi orang
sakit niscaya dia mendapatkan rahmat maka apabila dia duduk di
sampingnya dia tetap berada di dalam rahmat, dan apabila dia keluar dari
orang yang sakit dia teus diliputi rahmat sampai dia kembali ke
rumahya”.
Dan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dia berkata : rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda : “sesungguhnya Allah Azza wa
Jalla berfirman di hari kiamat : wahai anak cucu Adam saya sakit dan
kalian tidak menjengukku, anak cucu Adam berkata : wahai rabb bagaimana
kami menjenguk engkau sedangkan engkaulah rabb semesta alam? Allah
berfirman : tidakkah kamu tahu bahwa hambaku fulan sakit dan kamu tidak
menjenguknya? Tidakkah kamu tahu kalau saja kamu mengunjunginya niscaya
kamu akan mendapatiku berada di sisinya….al-hadits”.
Dan dari Ali radhiallahu ‘anhu dia berkata : saya mendengar rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda : “barang siapa yang mendatangi
saudaranya yang muslim dalam rangka menjenguknya, niscaya dia berjalan
di kebun surga sampai dia duduk, dan apabila dia duduk niscaya rahmat
Allah akan meliputinya, dan apabila dia pergi menjenguk di waktu pagi
niscaya tujuh puluh malaikat akan mendoakannya sampai dia mendapati sore
hari dan apabila di waktu sore tujuh puluh malaikat akan mendoakannya
sampai dia mendapati pagi”.
Dan
setelah menyebutkan hadits-hadtis yang shahih dalam menjelaskan
keutamaan mengunjungi orang yang sakit, dan pahala bagi orang yang
mengunjungi dapatkan dari kunjungainnya, maka tidak sepantasnya
meremehkan hal tersebut, bahkan harus untuk bersegera kepadanya, dan
selalu berada di atas amalan tersebut, sehingga rahmat dzat yang Maha
penyayang dan Maha pengasih dapat diraih, dan di dalam mengunjungi
orang sakit ada beberapa manfaat lainnya selain yang disebutkan tadi
diantaranya : membersihkan hatinya (orang yang sakit), memeriksan
kebutuhan-kebutuhannya, mengambil nasehat dari musibah yang menimpanya
sebagaimana Ibnul Jauzi katakan.
Wallah hua'lam bissawaf.
Sekian Terima Kasih.
0 komentar:
Posting Komentar